Dilansir
Theregister, Senin (9/2/2015), biaya tersebut sudah termasuk biaya peluncuran
untuk satelit. Dana besar juga diperlukan untuk misi luar angkasa selama tiga
tahun, Surrey Satellite Technology, pengembangan pesawat luar angkasa untuk
membawa sebuah paket instrumen yang dikembangkan oleh UCL.
Sebuah
proposal yang dinamakan 'The Twinkle' diumumkan di universitas dengan misi
untuk memeriksa atau meneliti sedikitnya 100 exoplanet di galaksi Bima Sakti.
Misi tersebut akan menggunakan instrumen utama Twinkle, yakni sebuah
spectrograph inframerah untuk memeriksa planet seperti 'super-Earths' berbatu.
Planet
'super-Earths' ini kabarnya memiliki ukuran 10 kali lipat lebih besar daripada
Bumi. Selain itu, ilmuwan juga tertarik untuk meneliti 'hot Jupiter' atau gas
raksasa di dekat bintang planet asing tersebut.
Sebuah
planet besar yang terletak tidak jauh dari bintang terang bisa menghasilkan
data yang cukup untuk memetakan awan dan permukaan planet asing. Proyek Twinkle
dipimpin oleh profesor Giovanna Tinetti, yang bekerja untuk proyek teleskop
luar angkasa Hubble dan Spitzer.
Planet
asing yang mengorbit ini dinamakan exoplanet, yang masih menjadi misteri bagi
para ilmuwan. Ilmuwan berharap bisa mengetahui lebih dalam mengenai exoplanet
untuk pencarian kehidupan di luar angkasa atau menemukan planet yang layak
dihuni.
Baca Selengkapnya »
